Sayapun mencoba mencari busi Iridiun NGK. Berdasarkan website NGK, kode busi iridium nya adalah CPR7EAIX-9. Dan ternyata kode busi ini tidak tersedia di Indonesia, jadi mau tidak mau saya harus menggunakan busi merk lain yang setara. Pilihan saya jatuh ke busi Denso.
Berdasarkan buku manual, busi Denso standar adalah U22EPR9.
Jika dikonversikan ke Iridium, maka kode busi nya adalah IU22
Busi iridium Denso lebih mudah didapat dibandingkan NGK, dan ini menjadi nilai plus bagi Denso.
Baik NGK CPR7EAIX-9 maupun Denso IU22 memiliki panjang dan diameter ulir/drat yang sama, sehingga dijamin plug n play. Tetapi perbedaan mencolok terlihat dari ketinggian anoda busi, dimana Denso IU22 kalah tinggi, sehingga akan menyebabkan kompesi mesin menurun.
NGK |
Denso |
Kompresi turun->akselerasi & power turun
Tools yang harus disiapkan cukup mudah:
1. Obeng plus (+)
2. Kunci busi bawaan motor
Tools yang harus disiapkan cukup mudah:
1. Obeng plus (+)
2. Kunci busi bawaan motor
Berikut adalah prosedur pelepasan busi:
1. Buka 2 sekrup di dek
2. Buka 2 sekrup di bagasi depan
3. Lepas tutup dek bagasi
4. Lepas tutup busi
5. Buka busi dengan kunci busi
Sedangkan prosedur pemasangannya adalah kebalikan dari prosedur pelepasan.
Yang perlu diingat adalah torsi pengencangan busi, dimana apabila menggunakan manual, maka busi harus dikencangkan murni menggunakan tangan. Setelah itu, dikencangkan menggunakan tools sebesar 1/2 putaran.
Perbedaan yang paling terasa menggunakan busi iridium adalah adanya akselerasi tambahan, tidak banyak bahkan mungkin kurang terasa. Mungkin hal ini dikarenakan kompresi yang menurun akibat ketinggian anoda busi.
Mungkin lain waktu, saya akan import NGK CR7EAIX-9 agar saya benar2 bisa merasakan kekuatan iridium yang sesungguhnya.
No comments:
Post a Comment