Akhirnya
blog ini saya hidupkan kembali, dengan bahasa origin, pastinya dengan
mesin yang baru: Suzuki Address.
Sedikit
foto-foto untuk perbandingan dengan mesin yang lama:
Kenapa
saya memilih Suzuki Address, dan bukan Honda Vario atau Mio Blue Core
yang barusan launching dengan mesin 125cc? Bukankah kalau Address
mesinnya cuma 110cc? Berarti turun grade dong dari Kymco SR125
menjadi Address 110cc?
Jawabannya:
“Who Care…!!!”
Lalu
kenapa pilihnya Suzuki bukan Honda atau Yamaha?
Jawabannya:
“Saya bukan merk minded, jadi selama saya suka, ya saya beli.”
Berikut
poin utama yang menjadi pertimbangan memilih Suzuki Address:
Kapasitas bagasi cukup besar
Kapasitas tangki bahan bakar lumayan
Ban
mudah didapat
Tidak
terlalu banyak lekukan bodi
Hanya
4 alasan itu yang menjadi pertimbangan memilih Address. Aneh? Untuk
mainstream, iya,
Saya
bahas nomor 3.
Pengalaman
buruk terakhir bulan Januari 2015 sewaktu SR harus mengganti ban
depan ukuran 110/80-10, ternyata tidak ada supplier ban yg menjual
ban ukuran itu lagi. Kontak orang gudang Cheng Shin (CST), katanya
sudah lama tidak memasukkan ukuran itu lagi, yg masih dimasukkan
adalah ukuran 120/70-10.
Saya
tidak suka ban ukuran tersebut, karena ban ukuran 120/70-10,
profilnya ceper; lebih parah timbang 100/90-10, bisa habis polisi
tidur dihajar SR.
Minta
tolong orang gudang untuk memilih yang kondisi nya masih cukup layak
dipakai, akhirnya dapatlah 1 buah dengan kode produksi 2614, sisanya
adalah tahun produksi 2012 dan karetnya sudah getas. Pilihan lain
selain CST hanya Pirelli SL26 dengan harga 3x lipat CST dengan grip,
handling dan umur keausan ban yang mirip. Corsa, tidak akan membuat
ban ukuran 10”, karena menurut mereka pangsa pasar nya sedikit.
Huh, sombong banget. Sedangkan Mizzle atau IRC juga sudah tidak
produksi ukuran 110/80-10, mungkin karena demand-nya sedikit. Padahal
menurut saya, ban ukuran 110/80-10 adalah ukuran paling baik, karena
ukuran tersebut adalah ukuran paling tinggi, sehingga relatif lebih
aman terhadap polisi tidur.
Berikut foto2 komparasi Suzuki Address vs Kymco SR
Persiapan
Test Ride:
Melepas
semua stiker, kecuali emblem
Tekanan
udara ban depan: 29 psi
Tekanan
udara ban belakang: 33 psi
Bahan
bakar: Shell V-Power (RON 95) 3.5 liter
Kunci
Kontak
Kunci
kontak telah menggunakan magnet dengan tambahan fitur membuka jok
dengan memutar kunci ke kiri dalam kondisi setang bebas.
Fitur
ini meniru Kymco SR, akan tetapi Kymco SR jauh lebih lengkap untuk
urusan fitur kunci kontak:
Dapat
membuka jok ketika setang terkunci atau terbuka
Dapat
membuka jok ketika mesin dalam keadaan menyala
Standar
tengah otomatis terkunci ketika setang terkunci, sehingga tidak
perlu membeli kunci tambahan
Dapat
membuka tutup tangki bahan bakar
Jadi
dari beberapa fitur yang sangat melimpah pada Kymco SR, Suzuki
mencoba mengadopsi 1 fitur saja untuk Address.
Design kunci kontak sangat bagus, simple dan kompak, sehingga bagasi depan tidak dikorbankan dan tetap lega untuk menaruh botol minuman.
Starter
Putar
kunci ke posisi ON, tarik handle rem, lalu tekan switch starter
(prosedur standar mesin matik), dan voila!!! Mesin menyala tanpa
harus memutar grip gas sedikitpun.
Satu
hal yang saya tidak suka dengan system starter Address adalah,
bunyinya seperti Honda Vario. Kasar!
Analisa
sederhana saya, system starter ini akan bermasalah ketika kotor atau
melewati banjir, berbeda dengan SR yang dirancang tidak akan
bermasalah dalam kondisi apapun. Starter ini akan selip ketika one
way starter-nya kotor, sehingga mau tidak mau harus menggunakan
manual kick starter.
Panel
Switch
Switch
dapat diraih dengan mudah. Starter di kanan, klakson, sein dan lampu
passing di kiri dengan posisi normal, yaitu sein di atas klakson.
Switch
passing pun mudah ditekan untuk memperingatkan pengendara lain di
depan, dan switch ini tidak seperti Yamaha yang hanya berbentuk
tonjolan 1 cm saja.
Jok
Design
jok datar dari depan hingga belakang, tidak seperti SR yang
bertingkat, sehingga tidak ada gap antara rider dan yang dibonceng.
Kulit
dan busa jok kaku, yang mengakibatkan jok terkesan keras (serasa
duduk di atas papan).
Jika
rider terbiasa mengendarai SR, maka jok Address terasa kurang lebar
(jadi seperti nyelip di lubang pantat) terutama bagi yang dibonceng.
Panel
Spidometer
Penataan
panel spidometer cukup baik, akan tetapi perlu perbaikan dari sisi
Watt lampunya; dimana menurut saya lampu panel spidometer kurang
terang sehingga mengurangi eksotika design itu sendiri.
Dan
pastinya saya sangat kehilangan 1 fitur spidometer Kymco SR yang
tidak ada di Address, yaitu “Jam”. Fitur ini sangat membantu
memperhitungkan waktu ketika saya bangun kesiangan dan harus mengejar
waktu agar tidak terlambat sampai kantor.
Saran dari saya, lampu sein sebaiknya diposisikan agak ke atas agar mudah dilihat ketika saya lupa mematikan sein. Atau sebaiknya ditambah bunyi-bunyian pada flasher.
Spion
Ukuran
spion Address menurut saya sedikit kurang besar, karena masih agak
sulit untuk melihat kondisi lalu lintas di samping. Apabila ukuran
spion diperbesar 3mm ke atas dan sisi luar, view kondisi lalu lintas
di samping belakang akan menjadi lebih baik dan otomatis tingkat
safety akan meningkat.
Satu
hal yang saya suka dengan design spion Address adalah, terdapat
lubang sekrup yang berguna untuk mengencangkan spion apabila spion
telah menjadi kendor karena sering disetel atau disenggol orang lain.
Bagasi
Helm
half face masuk dengan mudah dan masih menyisakan sekitar 8cm di
belakang helm untuk meletakkan jas hujan, dan tools (obeng dan kunci
busi). Untuk helm full face, Suzuki meng-klaim dapat masuk, dan
memang setelah saya coba dengan helm NHK GP-1000, helm ini dapat
masuk, tetapi jok tidak dapat ditutup…
Atau
jika saya mencoba meletakkan helm di helmet hanger, ukurannya terlalu
besar, sehingga tidak dapat masuk ke dalam ring helm half face GM
saya.
Hanger/Gantungan
Barang
Ini
bagian yang saya tidak suka, dimana ketika saya menggantung helm half
face, ternyata jarak dek tidak cukup untuk meletakkan helm, sehingga
helm harus diposisikan agak ke kiri atau ke kanan jok. Bahkan ketika
saya mencoba meletakkan 2 buah helm half face, hanger terasa kurang
tinggi sehingga meningkatkan resiko helm jatuh tersenggol
Klakson
Posisi klakson diletakkan di belakang roda depan. Menurut saya sangat tidak bagus, karena mudah kotor terkena cipratan air, sehingga mempengaruhi kualitas suara yang dihasilkan. Jeleknya lagi, suara klakson Address kecil banget, jauh kalau dibandingkan dengan SR, padahal masih sama-sama standard klakson-nya.
Behel
Belakang
Design
behel sangat bagus, menyatu dengan keseluruhan garis bodi. Akan
tetapi jarak antara behel dengan bodi terlalu rapat, sehingga akan
menyulitkan ketika proses mencuci, bahkan mungkin akan menyebabkan
baret pada bodi ketika akan dicuci atau motor digeser oleh orang
lain.
Ergonomi
Posisi
duduk Address sangat pas apabila rider duduk tegak (baik posisi kaki,
lengan dan sudut pandang), jika tidak, akan menjadi kurang nyaman.
Tetapi apabila duduk tegak, serasa kita yang paling jangkung diantara
rider lainnya. Ergonomi Address terbantu dengan design dek yang cukup
panjang ke depan, sehingga posisi kaki bisa sedikit selonjor. Bahkan
ketika motor berhenti, kaki dapat menjejak sempurna tanpa tertahan
oleh dek.
Tetapi
foot step yang dibonceng, kurang nyaman ketika kondisi jalan basah
akibat hujan atau genangan, cipratan air akan langsung mengenai kaki.
Mungkin sebaiknya ini dipikirkan oleh Suzuki.
Standar
Standar
tengah posisi nya agak mudur, dan ini memudahkan ketika menurunkan
motor dari posisi ter-standard. Akan tetapi ketika akan men-standard
tengahkan motor, akan sedikit sulit, tetapi karena bobot Address
cukup ringan, maka tidak akan terasa berat. Cukup mengatur posisi
tubuh agak ke depan, dan injak dengan kaki kanan.
Untuk
standard samping belum ada Side Stand Switch, dan menurut saya itu
adalah fitur sampah. Karena saya tidak pernah menggunakan standard
samping; standard samping itu hanya untuk pemalas saja. Membuat
rangka menjadi bengkok, dan makin lama motor semakin miring.
Handling
Ban
menggunakan IRC 80/90-14(FR) dan 90/90-14(RR) TubeType dengan ukuran
velg 1.60-14 (FR) dan 1.85-14 (RR).Ukuran ban sebesar ini, seharusnya
pabrikan Suzuki memasang velg ukuran 1.85-14 (FR) dan 2.15-14 (RR),
akibatnya profil ban akan membulat, dan ini kurang safety apabila ban
yang digunakan adalah tipe Tubeless, karena bibir side wall kurang
mencengkeram velg (bibir side wall akan miring yang seharusnya adalah
tegak).
Untungnya
Suzuki memasang ban TubeType, sehingga tidak terlalu bermasalah
dengan bibir side wall. Dan rebound terhadap kondisi jalan yang
kurang rata pun akan tereduksi lebih baik timbang Tubeless yang
memiliki side wall sangat kaku.
Setelah
proses break-in ban sejauh 20 km, baru saya bisa nilai karakter
handling Address sesungguhnya.
Address
sangat lincah untuk diajak slalom, akan tetapi perlu perhatikan juga
kalau setang sedikit agak berat ketika dibelokkan. Dan ini sangat
bagus untuk kecepatan tinggi.
Baik
kecepatan rendah maupun tinggi, karakter handling tidak banyak
berubah.
Suspensi
Suspensi
depan agak keras, akan tetapi suspensi belakang agak empuk. Apabila
berkendara berdua, maka karakter suspensi belakang akan menjadi
sangat empuk. Melewati jalan tidak rata, suspensi Address sangat baik
di dalam merespon perubahan kontur jalan.
Rem
Rem
depan menggunakan single Piston dan belakang Drum dengan bahan dasar
Asbestos. Jenis kampas ini tidak saya suka, karena akan merusak disc
dan drum. Dan jika diganti dengan tipe Keramik atau Sintered, tidak
ada 1 pun yang menjual untuk bentuk dan ukuran itu disini.
Setelah
Address digunakan sejauh 50km, rem depan masih blong, sedangkan rem
belakang sudah membaik. Berbeda dengan Kymco, kemampuan rem jauh
diatas Suzuki, bahkan mungkin merk-merk Jepang yang ada di Indonesia.
Sebab
rata2 motor merk Jepang tidak ada yang pakem remnya (mungkin ini ciri
khas motor merk Jepang).
Lampu
Ini
bagian penting, karena menyangkut safety.
Address
menggunakan lampu 32W dengan design reflector agak kecil tetapi
memanjang ke depan, sehingga membuat lampu Address jauh lebih focus
dan terang timbang Kymco. Hanya tipe tertentu Kymco saja yang terang,
sisanya tidak jelas apakah lampu sudah menyala atau belum.
Mesin
Suara
mesin sangat halus, dan ini mengakibatkan suara knalpot seperti banci
(halus sekali), bahkan ketika kecepatan mencapai 60kmh suara mesin
dan knalpot masih terlalu halus. Akan tetapi getaran mulai muncul di
kecepatan 60kmh.
Satu
hal yang membuat Suzuki keluar dari mainstream adalah, volume oli
mesin yang hanya sebanyak 650ml untuk penggantian reguler dan 700ml
ketika filter oli diganti. Rata-rata mesin merk lain volume oli-nya
adalah 800ml, dan ini membuat kinerja mesin Address lebih ringan yang
berdampak pada efisiensi bahan bahan bakar yang lebih baik.
Torsi
Address terasa lembut, karena tidak terasa lonjakan tenaga ketika
start. Begitupun halnya dengan Power; lembut sejak putaran bawah
menuju peak. Tidak akan terasa kalau speed ternyata sudah menyentuh
80kmh, yang membuat saya sadar adalah vibrasi di kaca spion.
Berbeda
dengan SR, yang Power dan Torsi padat dari putaran bawah sampai atas,
bahkan hingga peak power. Dan semakin tinggi kecepatan, semakin
rendah vibrasi pada SR, sehingga spion pun tidak bergetar yang tetap
memudahkan kita untuk melihat objek yang ada di samping belakang
kita.
Konsumsi
bahan bakar
Setelah
mencapai jarak 90km, saya melirik panel bahan bakar. Jarum
menunjukkan posisi setengah lebih. Jadi kira2 saya menghabiskan bahan
bakar sebanyak 1.5Liter. Perhitungan kasar, konsumsi bahan bakar
Address adalah 90km / 1.5Liter = 60 km/Liter.
Stiker
bodi saya lepas semua agar memudahkan saya ketika melakukan proses
Detailing/Polish/Wax. Pengalaman saya, stiker bodi justru membuat
residu wax sulit dibersihkan di sekeliling stiker sehingga proses
Detailing akan memakan waktu lebih lama.
Itulah
review saya terhadap Suzuki Address.